Sunday, January 29, 2017

Kebutuhan Hardware untuk FreeNAS

FreeNAS tersedia dalam dua versi, untuk arsitektur 32 bit dan 64 bit. Meskipun tersedia dengan arsitektur sistem 32 bit, tetapi lebih disarankan menggunakan versi 64 bit. Menggunakan versi 64 bit membutuhkan minimal prosesor core2 duo, atau prosesor AMD dengan kelas yang sama. Apabila menggunakan RAM di bawah 4 GB, maka gunakan sistem bertipe UFS (Unix File System) file default dari FreeBSD. Ketika ingin menggunaka sistem file ZFS (Zettabyte File System) dengan berbagai keunggulan yang digunakan sebagai file system, maka membutuhkan minimal RAM sebesar 6GB. Meskipun, RAM di bawah 6 GB dapat digunakan tetapi sistem data center tidak maksimal.

Perbedaan kecepatan RAM 6GB dengan RAM 4 GB akan terlihat, ketika sejumlah 50 user terhubung dengan server dan melakukan akses secara simultan. Sementara FreeNAS versi 8 membutuhkan media penyimpanan (Hardisk), khusus untuk OS nya dan terpisah dari hardisk untuk data yang dimiliki. Jadi menggunakan minimal 2 hardisk. 1 Hardisk khusus untuk OS minimal berkapasitas 2 GB. Hardisk dapat diganti dengan FlaskDisk dengna kecepatan read/write yang tinggi.

Apabila akan menggunakan FreeNAS pada jaringan besar, maka gunakanlah tipe hardisk bertipe SAS (Serial Attached SCSI) dengna kecepatan 10.000 rpm atau 15.000 rpm. Tipe hardisk ini sesuai untuk workstation dan lebih baik digunakan bekerja secara multiuser. Sebetulnya hardisk SATA dengan kecepatan 7200 rpm dirancang hanya untuk penggunaan desktop dan tidak sesuai untuk multiuser.

Mengenai penggunaan NIC (Network Interface Card) pada ethernet, secara umum support untuk FreeNAS adalah NIC yang terdapat pada compatible list FreeBSD. Meskipun banyak yang merekomendasikan NIC dari Intel dan Chalsio dengan kecepatan 10 Gps. Saat ini perlu diketahui, FreeNAS belum mendukung penggunaan media transfer data melalui infiniband, fibre channel dan wireless interface.

Untuk mendapatkan kecepatan tinggi pada NIC card, dapat menggunakan fasilitas protocol LAGG (Link Aggregation and Link Failover Interface) dengan menggunakan setting LACP (Link Aggregation Control Protocol) yang akan menggabungkan penggunaan NIC card menjadi Full Duplex. Misalnya terdapat duna buah NIC card 1000 Mbps, maka dengan menggunakan protocol LAGG-LACP akan menjadi NIC card dengan kecepatan 2000 Mbps. Penggunaan LAGG ini bersifat optional dan tidak harus digunakan. Tergantung dari kebutuhan sistem jaringan yang dimiliki.

0 comments:

Post a Comment